BERITA NASIONAL // Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Republik Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa menggelar pertemuan bilateral dalam format working lunch di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10). Keduanya menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi ekonomi dan meningkatkan peran negara-negara global selatan di panggung dunia.
Presiden Ramaphosa membuka pertemuan dengan apresiasi terhadap hubungan panjang antara Indonesia dan Afrika Selatan. Ia mengenang dukungan rakyat Indonesia dalam perjuangan Afrika Selatan melawan apartheid, yang terinspirasi dari Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di Bandung.
“Selama bertahun-tahun, rakyat Afrika Selatan menemukan sekutu setia di Indonesia. Kami terus mengingat dukungan dan solidaritas rakyat Indonesia,” kata Ramaphosa.
Ramaphosa juga mendorong Indonesia untuk memperdalam keterlibatan dalam BRICS. Ia menilai forum tersebut sebagai peluang besar untuk mempercepat pembangunan dan mendorong transformasi ekonomi yang inklusif.
“Kami ingin melihat Indonesia aktif dalam seluruh struktur BRICS, terutama dalam kemitraan ekonomi,” ujarnya.
Prabowo dan Ramaphosa menyoroti tantangan bersama, seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan. Keduanya sepakat mendorong partisipasi lebih besar dari kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan agar bisa ikut dalam proses pembangunan.
“Kita harus melibatkan semua kalangan dalam pembangunan. Saya ingin melihat mereka berkontribusi nyata,” tegas Ramaphosa.
Ramaphosa juga mengapresiasi keaktifan Indonesia dalam forum global seperti G20. Ia menyambut kehadiran Presiden Prabowo pada KTT Pemimpin G20 di Johannesburg bulan depan dan menyebut partisipasi Indonesia sebagai langkah penting dalam memperkuat posisi negara-negara global selatan.
“Kami menantikan kehadiran Presiden Prabowo dalam KTT G20. Kehadiran Indonesia dan Afrika Selatan mengangkat posisi negara-negara selatan dalam forum global,” tuturnya.
(run)