BERITA VIRAL // Publik digemparkan dengan penetapan Dwi Hartono, pengusaha asal Rimbo Bujang, Jambi yang dikenal sebagai crazy rich, sebagai otak pembunuhan Kepala Cabang Pembantu Bank BRI, Mohamad Ilham Pradipta (37).
Dwi Hartono bersama dua rekannya, YJ dan AA, ditangkap polisi di Jawa Tengah pada Sabtu (23/8/2025) malam. Satu tersangka lain, C, dibekuk di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Dengan penangkapan ini, jumlah tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan tersebut mencapai delapan orang.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, membenarkan penangkapan tersebut.
“Benar, sudah ditangkap empat orang aktor intelektual dalam kasus ini. Mereka masih menjalani pemeriksaan intensif,” ujarnya, Minggu (24/8/2025).
Dwi Hartono bukan sosok asing di Jambi. Ia dikenal sebagai pengusaha, motivator, sekaligus filantropis yang kerap membagikan beasiswa bagi anak kurang mampu. Bahkan pada 2024, tindakannya membiayai pendidikan korban rudapaksa hingga S2 sempat dipuji pengacara kondang Hotman Paris.
Di media sosial, Dwi menggunakan akun Klan Hartono dengan gaya hidup glamor. Ia kerap tampil bersama pejabat, seperti Menteri Pariwisata Sandiaga Uno hingga pejabat TNI. Ia juga memiliki helikopter pribadi dan rumah mewah di Cibubur.
Namun, citra sukses dan dermawan itu kini tercoreng setelah namanya disebut polisi sebagai dalang pembunuhan.
Pada Rabu (20/8/2025), korban Ilham Pradipta diculik empat eksekutor berinisial AT, RS, RAH, dan RW alias Eras di area parkir Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Sehari kemudian, Ilham ditemukan tewas di sawah Desa Nagasari, Bekasi, Jawa Barat. Tubuhnya terikat dengan lakban di tangan, kaki, dan mata.
Polisi menegaskan, empat eksekutor hanya berperan dalam penculikan, sementara aktor intelektual di balik rencana pembunuhan adalah Dwi Hartono bersama tiga tersangka lain.
Hingga kini, penyidik Polda Metro Jaya masih mendalami motif pembunuhan yang menyeret nama seorang crazy rich Jambi dengan jaringan luas di kalangan pejabat tersebut.